Spiga

salamsuper

Lengang-nya Ibu Kota

Hari kemarin, rabu 17 Oktober 2007 pergi-pulang kantor sangatlah nyaman. Langit Jakarta terlihat biru, cerah, bebas polusi. Jalanan lancar, lampu merah pun nyalanya tidak terlalu lama. Duuuh.. andai kondisi seperti ini bisa saya nikmati tiap hari, nyaman tenan hidup di Jakarta. Tapi mungkin kondisi ini hanya akan bisa dinikmati sampai dengan hari minggu mendatang. Para pemudik yang memanfaatkan libur lebaran sampai hari minggu besok, hari senin sudah dipastikan akan kembali memadati jalanan Jakarta. Dan sudah dapat dipstikan langit Jakarta akan kembali kecoklatan, jalanan bermacet ria dan berpolusi ria.

Beruntung saya bisa datang lebih awal di Jakarta, sehingga dapat menikmati Jakarta yang bebas macet dan polusi, walaupun tidak akan berjalan lama. Jarak tempuh dari rumah saya ke kantor memang tidak terlalu jauh. Jadi dalam kondisi normal sekalipun, kalau pagi menjelang berangkat kantor, tidak begitu terasa efek macetnya. Tapi akan sangat terasa kalau jam pulang kantor, begitu keluar parkir kantorpun sudah disuguhi padatnya kemacetan. Hmmm..saya pun harus mencari beberapa jalan tikus untuk menghindari kemacetan. Kondisi ini tidak berlaku untuk hari kemarin dan mungkin sampai besok jum’at, si kuda besiku bisa meluncur bebas hambatan wuzz…wuzz…

Masih sepi-nya Jakarta sangat dirasakan pada saat jam makan siang. Biasanya di belakang perkantoran di bilangan sudirman ini, sangat banyak pedagang selera rakyat yang menjajakan khas makan siang. Mulai warteg, nasi padang, soto, karedok dll. Tapi hari kemarin hanya tampak baru sebagian saja yang sudah buka, sehingga saya harus berjalan cukup jauh, untuk mencari tempat yang antriannya tidak terlalu panjang. Bagi karyawan rendahan seperti saya, soal rasa nomor 2, yang penting harga tidak bikin kantong bolong, syukur2 dapat t4 makan yang rasanya oke, harganya juga oke... :-D.

0 komentar: