Spiga

salamsuper

Wisata Rohani: Masjid Kubah Emas

Alhamdulillah, setelah membaca beberapa ulasan, baik di internet mupun media lainya, serta melihat beberapa tanyangan di tv. Akhirnya rasa kepenasaran untuk melihat-lihat secara langsung terbayar juga. Yah..Sabtu, 20 Oktober 2007, akhirnya saya bisa melihat secara langsung ke Masjid Kubah Emas yang sangat fenomenal itu. Janjian dengan Zibank di jalan Tanjung Barat Baru, kami langsung meluncur ke TKP.

Subhanaallah, memang benar Masjid ini sangat megah. Dengan luas tanah 70 Hektar-an, sekelilingnya dipagar tembok setinggi kurang lebih 2 m. Pintu gerbangnya mengingatkan saya pada sebuah film, yang mengisahkan petarung hebat dari negeri pizza Itali, yaitu Gladiator. Selesai parkir kendaraan, saya dan zibank pun secara bergantian berpose dengan latar masjid megah ini :-D. Maklum masih liburan pengunjung disana sangat ramai, tetapi lumayan tertib, karena petugas disana cukup sigap mengatur pengunjung yang bejubel. Pedagang makanan dilarang masuk ke area mesjid. Bagi pengunjung yang membawa makanan, tidak diperkenankan makan disembarang tempat. Tempat makan sudah disediakan khusus, yaitu sebuah Aula yang cukup besar. Bagi pengunjung wanita yang ingin memasuki area masjid, diwajibkan mengenakan pakaian pakaian yang sopan, jika tidak, maka petugas disana akan mengusirnya. Satu hal kekurangannya menurut saya, jarak batas suci dengan tempat wudhu lumayan jauh, sehingga telapak kaki hampir melepuh ditengah terik matahari.


>>
Areal masjid yang luas ini dikelilingi dengan taman nan hijau, yang ditumbuhi berbagai macam bunga dan pohon buah-buahan. Tidak jauh dari lokasi masjid ada beberapa bangunan penunjang lainnya, yaitu ruang serbaguna, villa, dapur umum serta rumah tinggal, yang kalau menurut saya bukan mirip rumah lagi, tapi lebih mendekati istana .


Untuk lebih jelasnya tentang kemegahan masjid ini, saya kutip dari beberapa buletin yang diteribitkan pihak yayasan disana sebagai berikut:


Awalnya….

Sebuah impian tentang mesjid yang indah dan megah.
Oh, Yaa Rabbi pemilik keindahan dan kemegahan.
Izinkan aku sujud dalam keagungan-Mu
Khusu dalam keheningan spiritual
Hanyut dalam keindahan Islam
Mudah-mudahan ini adalah pertemuan yang diridhai Allah SWT

Sebuah gagasan tercetus
Dengan mengharap ridha Allah SWT, tercetus gagasan untuk mendirikan sebuah mesjid yang megah dan indah, yang dapat menjadi symbol keaguangan islam. Kemegahan dapat menghantarkan perasaan, mengerakan jiwa, menggenapkan niat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Keindahannya dapat mengingatkan kita pada Sang Pencipta. Di masjid ini, kami bertasbih memuliakan dan menyebut nama-Nya.

Terlahir Konsep
Memiliki masjid yang berciri arsitektur yang kuat, dan memadukan skalanya yang besar dengan ornament yang detail mencerminkan kemegahan dan keindahan yang hadir bagi diri setiap insan.

Masjid Dian Al Mahri ini didirikan pada tanggal 31 Desember 2006 bertepatan dengan pelaksanaan sholat Idul Adha 1427 H oleh pendiri Masjid Dian Al Mahri, Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs H. Maimun Al Rasyid. Masjid yang dikenal dengan Masjid Kubah Emas ini terletak dikelurahan Meruyung-kecamatan Limo-kota Depok. Sesuai dengan namanya dimana masyarakt menyebutnya dengan nama Masjid Kubah Emas, masjid ini memang menggunakan material emas denga tiga teknik pemasangan, yang pertama, serbuk emas (prada) yang terpasang di mahkota pilar /tiang capital, yang kedua, gold plating yang terdapat pada lampu gantung, railing tangga mezanin, pagar mezanin,ornament kaligrafi tasbih di pucuk langit-langit kubah dan ornament dekoratif diatas mimbar mihrab, yang ketiga gold mozaik solid yang terdapat di kubah utama dan kubah menara.

Masjid seluas 8000 m2 ini berdiri diatas lahan seluas 70 hektar. Masjid ini merupakan bagian dari konsep pengembangan sebuah kawasan terpadu yang memfasilitasi kebutuhan setiap insan umat islam akan sarana ibadah, dakwah, pendidikan dan sosial yang menyatu dalam ruanglingkup kawasan Islamic Center Dian Al Mahri, Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs H. Maimun Al Rasyid. Masjid yang terbagi atas ruang utama masjid, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas, selasar luar dan ruang fungsional lainnya, mampu menampung 15.000 jamah untuk pelaksanaan sholat dan untuk pelaksanaan majlis taklim mampu menampung 20.000 jamah.

Arsitektur
Secara umum arsitekturnya mengikuti tipologi arsitektur masjid dengan ciri kubah, minaret, halaman dalam, serta pengunaan detail atau hiasan-hiasan dekoratif dengan elemn geometris dan obelisk untuk memperkuat ciri ke-Islaman pada arsitekturnya. Ciri lainnya yaitu berupa gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamennya. Beberapa bagian dari bangunan masjid yang berkarakter ciri ke-Islaman :

a. Halaman Dalam : 45x57 m, mampu menampung 8000 jamaah. Salah satu sisinya terhubung dengan ruang sholat, sedang tiga sisi lainnya terhubung dengan selasar dengan deretan pilar-pilar berbalut batu granit dari brasil. Pilar-pilar tersebut membentuk deretan arcade yang seolah menjadi pembatas dari halaman dalam ini.
b. Minaret : enam minaret berbentuk segienam berjumlah 6 melambangkan rukun iman, menjulang keangkasa setinggi 40 m. Keenam minaret dibalut granit abu-abu dari itali dengan ornament yang melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat.
c. Kubah : Mengacu pada kubah yang banyak digunakan di masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah ini melambangkan rukun Islam. Seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya didatangkan dari Italia.

Kaligrafi
Kaligrafi di masjid ini bergaya tsulutsy tersebar di sekeliling ruang sholat. Kaligrafi ini ditulis dengan batu marmer hitam yang diselipkan kedalam marmer putih sebagai dasar dengan menggunakan teknik “waterjet”. Penulisannya dikerjakan oleh seorang ahli khat negeri ini, yang pernah menuliskan “mashab Istiqlal” pada tahun 1994. Pada dinding ruang sholat, terdapat surat Al-mu’minuun ayat 1-11. Kemudian surat Thaha ayat 14 ditempatkan di portal mihrab. Sedangkan sepanjang dinding sisi utara dan selatan terpampang kalimat Syahadat yang berulang-ulang memenuhi setiap segmen fasadnya. Di portal pintu masuk sisi utara dan selatan do’a I’tikaf dan di pintu utama tertulis do’a memasuki masjid.

Langit-langit Kubah
Sebagai representasi langit. pada langit-langit kubah terdapat lukisan langit, yang waqrnanya dapat berubah sesuai dengan warna langit pada waktu-waktu sholat. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan teknologi computer. Pada dasar kubah terdapat cincin yang diberi akses warna emas, seolah menjadi batas cakrawala. Diatasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing diisi dengan 3 nama Allah SWT dengan bentuk kaligrafi, sehingga jumlahnya menjadi 99. Pada puncak langit-langit kubah terdapat ornament kaligrafi berupa sholawat yang terbuat dari lempeng kuningan berlapis emas, seolah sedang terbang ke langit. Selain itu, ditengah kubah tergantung lampu kristal yang serupa dengan yang tergantung di Masjid Sultan Oman. Berat lampu kristal 2,7 Ton dengan rangka terbuat dari kuningan yang berlapis emas 24 karat.

Mihrab
Mihrab adalah ruangan yang menjorok kedalam, pada dinding bagian masjid, yang menunjukan arah kiblat, dan sekaligus sebagai tempat bagi seorang imam saat memimpin sholat. Mihrab ini hadir dengan empat pilar berbalut batu granit porto rose dari Afrika. Selain yang menyangga portal diatasnya yang menjadi mahkota mihrab, dengan hiasan kaligrafi dari surat Thaha ayat 14, serta obelisk yang terbuat dari kuningan yang berlapis emas. Langit-langitnya adalah setengah kubah yang melambangkan jagat raya tempat seluruh ciptaanNya berada.

Interior
Bagian dalam dari masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh, yang menjulang keatas guna menciptakan skala ruang yang agung. Mereka yang berada didalamnya, akan merasa kecil, sehingga membangkitkan suasana tawadlu dalam keagungan-Nya. Ruangan masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruangan yang tenang dan hangat. Materialnya adalah marmer yang kebanyakan didatangkan dari Italia dan Turki. Sedangkan ornamennya menggunakan marmer berwarna hitam untuk mendapatkan usnur sacral, serta warna emas untuk keindahan dan kekuatan.


Mejeng juga akhirnya he..he..

Eksterior
Lingkungan masjid Dian Al Mahri, didisain dengan menciptakan skala ruang hadirnya kesejukan dan keteduhan bagi setiap muslim yang beribadah. Taman-taman masjid yang mengitari seluruh bagian masjid membentuk cluster-cluster untuk menciptakan suasana yang berbeda disetiap sudut pandangnya. Suasana lingkungan tropis dan konsep penataan taman, yang mencerminkan konsep taman modern dengan deretan pot pot yang membentuk deretan arcade, menambah suasana keagungan dari bangunan masjid. Perpaduan tipologi arsitektur masjid dengan ciri keIslaman yang sangat kuat, dengan suasana lingkungan masjid, akan semakin menghantarkan perasaan setiap orang, untuk menggerakan jiwanya dan membulatkan niatnya, bagi peningkatan keimanan dan ketakwaan. Keindahannya mengingatkan kita kepada kebesaran Sang Pencipta.

Read More..

Lengang-nya Ibu Kota

Hari kemarin, rabu 17 Oktober 2007 pergi-pulang kantor sangatlah nyaman. Langit Jakarta terlihat biru, cerah, bebas polusi. Jalanan lancar, lampu merah pun nyalanya tidak terlalu lama. Duuuh.. andai kondisi seperti ini bisa saya nikmati tiap hari, nyaman tenan hidup di Jakarta. Tapi mungkin kondisi ini hanya akan bisa dinikmati sampai dengan hari minggu mendatang. Para pemudik yang memanfaatkan libur lebaran sampai hari minggu besok, hari senin sudah dipastikan akan kembali memadati jalanan Jakarta. Dan sudah dapat dipstikan langit Jakarta akan kembali kecoklatan, jalanan bermacet ria dan berpolusi ria.

Beruntung saya bisa datang lebih awal di Jakarta, sehingga dapat menikmati Jakarta yang bebas macet dan polusi, walaupun tidak akan berjalan lama. Jarak tempuh dari rumah saya ke kantor memang tidak terlalu jauh. Jadi dalam kondisi normal sekalipun, kalau pagi menjelang berangkat kantor, tidak begitu terasa efek macetnya. Tapi akan sangat terasa kalau jam pulang kantor, begitu keluar parkir kantorpun sudah disuguhi padatnya kemacetan. Hmmm..saya pun harus mencari beberapa jalan tikus untuk menghindari kemacetan. Kondisi ini tidak berlaku untuk hari kemarin dan mungkin sampai besok jum’at, si kuda besiku bisa meluncur bebas hambatan wuzz…wuzz…

Masih sepi-nya Jakarta sangat dirasakan pada saat jam makan siang. Biasanya di belakang perkantoran di bilangan sudirman ini, sangat banyak pedagang selera rakyat yang menjajakan khas makan siang. Mulai warteg, nasi padang, soto, karedok dll. Tapi hari kemarin hanya tampak baru sebagian saja yang sudah buka, sehingga saya harus berjalan cukup jauh, untuk mencari tempat yang antriannya tidak terlalu panjang. Bagi karyawan rendahan seperti saya, soal rasa nomor 2, yang penting harga tidak bikin kantong bolong, syukur2 dapat t4 makan yang rasanya oke, harganya juga oke... :-D.

Read More..

Ber-Lebaran di Kampung Halaman.

Sugrining runtah kalepatan dina manah
nyeuri peurihna ati sanubari
mugia lubar ku silaturahmi
Wilujeng boboran siam 1428 H
Taqobalallahu minaa waminkum (Sunda Version)

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri 1428 H
Taqobalallahu minaa waminkum (Bahasa Version)


Itulah dua sms lebaran yang saya kirim pada teman2 dan rekan, yang setidaknya pernah berhubungan dengan saya. Versi sunda karena saya orang sunda dan cinta bahasa sunda, saya kirim ke teman2 yang mengerti bahasa sunda. Sementara selebihnya saya kirim versi menggunaknan bahasa indonesia. Yah... itulah trend jaman sekarang, ucapan cukup lewat sms, sangat berbeda dengan jaman dahulu, yang masih menggunakan kartu ucapan. Kartu ucapan sekarang hanya dipergunakan kalangan tertentu saja.

Lebaran kali ini tidak jauh berbeda dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Walaupun untuk tahun sekarang sedikit istimewa, dikarenakan ada 4 versi lebaran, Versi Pemerintah lebaran hari Sabtu, Muhammadiyah lebaran hari Jum'at, Saudara kita di GOA merayakan lebaran hari hari Kamis, dan sebagian masyarakat jombang merayakan lebaran di hari Minggu. Inilah kelebihan negara kita, sangat beragam, kalau tidak mau disebut ini sebuah kelemahan. Karena menentukan penanggalan dalam satu negara dengan sumber yang sama kok hasilnya bisa berbeda, terlepas dari perbedaan metode yang dipakai.

Kantor tempat saya bekerja tetap menganut surat edaran pemerintah versi 1, yang memberikan cuti bersama 12-16 oktober 2007. Tadinya sempat senang juga waktu pemerintah merevisi Surat keputusan menjadi 12-19 oktober 2007. Tapi apa mau dikata kantor menganut paham versi 1, saya pun tidak bisa menambah cuti, karena di tempat ini saya baru bekerja 3 bulan. Tetapi karena tanggal 12 adalah hari jum'at, saya minta izin kamis nya tidak masuk, karena agak sedikit repot kalau mudik hari jum'at. Disamping perjalanan lumayan panjang dan sudah pasti jalanan sangat padat, seperti tahun sebelumnya mudik lebaran kali ini saya juga menggunakan sepeda motor, kendaraan andalan saya.

Mudik menggunakan sepeda motor ada suka ada dukanya. Sukanya biaya akan lebih irit jika dibanding ongkos bis yang sudah kena tuslah lebaran, bisa dengan lincah menerobos kemacetan di jalanan, terutama saat mudik lebaran ini, mobilitas silaturahmi dikampung pun lebih mudah dan jangkauannya akan lebih luas. Kalau dukanya yang jelas adalah cape, panas dan pegel. Tetapi sepertinya untuk poin2 ini, teman2 yang mudik menggunakan Bis juga tidak jauh berbeda, malahan lama perjalanan pun hampir 2x lipat dari kami yang menggunkan sepeda motor.

Kenapa orang-orang perantauan sangat ingin merayakan lebaran bersama di kampung halaman?, walaupun harus rela bermacet ria dijalanan?. Ternyata dari tahun ke tahun sensasi yang saya rasakan adalah kehangatan silaturahmi. Kita bisa berkumpul dan bertukar pengalaman dengan saudara, sanak famili, serta teman2 disana. Sensasi ini sulit didapatkan pada moment selain lebaran, terutama bagi penduduk seperti di kampung halaman saya, dimana orang2 usia produktif-nya kebanyakan pergi ke perantauan.

Yah... mungkin suasana inilah yang di buru kebanyakan orang pada saat lebaran, Kehangatan Silaturahmi.


Read More..