Spiga

salamsuper

Ber-Lebaran di Kampung Halaman.

Sugrining runtah kalepatan dina manah
nyeuri peurihna ati sanubari
mugia lubar ku silaturahmi
Wilujeng boboran siam 1428 H
Taqobalallahu minaa waminkum (Sunda Version)

Melati semerbak harum mewangi,
Sebagai penghias di hari fitri,
SMS ini hadir pengganti diri,
Ulurkan tangan silaturahmi.
Selamat Idul Fitri 1428 H
Taqobalallahu minaa waminkum (Bahasa Version)


Itulah dua sms lebaran yang saya kirim pada teman2 dan rekan, yang setidaknya pernah berhubungan dengan saya. Versi sunda karena saya orang sunda dan cinta bahasa sunda, saya kirim ke teman2 yang mengerti bahasa sunda. Sementara selebihnya saya kirim versi menggunaknan bahasa indonesia. Yah... itulah trend jaman sekarang, ucapan cukup lewat sms, sangat berbeda dengan jaman dahulu, yang masih menggunakan kartu ucapan. Kartu ucapan sekarang hanya dipergunakan kalangan tertentu saja.

Lebaran kali ini tidak jauh berbeda dengan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Walaupun untuk tahun sekarang sedikit istimewa, dikarenakan ada 4 versi lebaran, Versi Pemerintah lebaran hari Sabtu, Muhammadiyah lebaran hari Jum'at, Saudara kita di GOA merayakan lebaran hari hari Kamis, dan sebagian masyarakat jombang merayakan lebaran di hari Minggu. Inilah kelebihan negara kita, sangat beragam, kalau tidak mau disebut ini sebuah kelemahan. Karena menentukan penanggalan dalam satu negara dengan sumber yang sama kok hasilnya bisa berbeda, terlepas dari perbedaan metode yang dipakai.

Kantor tempat saya bekerja tetap menganut surat edaran pemerintah versi 1, yang memberikan cuti bersama 12-16 oktober 2007. Tadinya sempat senang juga waktu pemerintah merevisi Surat keputusan menjadi 12-19 oktober 2007. Tapi apa mau dikata kantor menganut paham versi 1, saya pun tidak bisa menambah cuti, karena di tempat ini saya baru bekerja 3 bulan. Tetapi karena tanggal 12 adalah hari jum'at, saya minta izin kamis nya tidak masuk, karena agak sedikit repot kalau mudik hari jum'at. Disamping perjalanan lumayan panjang dan sudah pasti jalanan sangat padat, seperti tahun sebelumnya mudik lebaran kali ini saya juga menggunakan sepeda motor, kendaraan andalan saya.

Mudik menggunakan sepeda motor ada suka ada dukanya. Sukanya biaya akan lebih irit jika dibanding ongkos bis yang sudah kena tuslah lebaran, bisa dengan lincah menerobos kemacetan di jalanan, terutama saat mudik lebaran ini, mobilitas silaturahmi dikampung pun lebih mudah dan jangkauannya akan lebih luas. Kalau dukanya yang jelas adalah cape, panas dan pegel. Tetapi sepertinya untuk poin2 ini, teman2 yang mudik menggunakan Bis juga tidak jauh berbeda, malahan lama perjalanan pun hampir 2x lipat dari kami yang menggunkan sepeda motor.

Kenapa orang-orang perantauan sangat ingin merayakan lebaran bersama di kampung halaman?, walaupun harus rela bermacet ria dijalanan?. Ternyata dari tahun ke tahun sensasi yang saya rasakan adalah kehangatan silaturahmi. Kita bisa berkumpul dan bertukar pengalaman dengan saudara, sanak famili, serta teman2 disana. Sensasi ini sulit didapatkan pada moment selain lebaran, terutama bagi penduduk seperti di kampung halaman saya, dimana orang2 usia produktif-nya kebanyakan pergi ke perantauan.

Yah... mungkin suasana inilah yang di buru kebanyakan orang pada saat lebaran, Kehangatan Silaturahmi.


0 komentar: