Spiga

salamsuper

Melawan Diri Sendiri

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun,kemenangan atas diri sendiri. Berpacu dijalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakukan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasila sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk untuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan record-nya sendiri tak peduli apakah pelari yang lain akan menyusul dia atau tidak. Tak peduli dimana dan siap lawan-lawannya ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan.

Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.(WA Nance)

Read More..

Cermin Anak

Suatu ketika disebuah sekolah, diadakan pementasan drama. Pentas drama yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi disana. setiap anak mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang mereka perankan. Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaik dalam pentas.

Di depan panggung, semua orang tua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.

Lakon drama berjalan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. Ada yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan dibahu. Di sudut sana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran pak tua yang pemarah, sementara disudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya pemurung yang selalu menagis. Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.

Tibalah kini akhir dari pementasan drama. Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiap anak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama yang terbaik. Dalam komat-kamit mereka berdo'a, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan mengundang keatas panggung untuk menerima hadiah. Para orangtua pun ikut berdo'a, membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.

pak Guru telah meaniki panggung, dan tak lama kemudian, dan taklama kemuadian ia menyebutkan sebuah nama. Ahha...ternyata, anak yang mejadi pak tua pemarah-lah yang menjadi juara. Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira. "Aku menang...", begitu ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga. Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orang tua menatap sekeliling, menatap ke seluruh hadirin. Mereka bangga.

Pak Guru menyambut mereka. Sebelum memberikan hadiah, ia sedikit bertanya kepada sang "jagoan", "Nak kamu memang hebat, kamu pantas mendapatkannya, Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasiahnya yah, sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? kamu pasti rajin mengikuti latihan, tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik," tanya Pak Guru. "Coba kamu ceritakan kepada kami semua, apa yang bisa membuat kamu seperti ini."

Sang anak menjawab, "Terimakasih atas hadiahnya Pak Dan sebenarnya saya harus berterimakasih kepada Ayah saya di rumah. Karena, dari Ayahlah saya belajar berteriak dan mejadi pemarah. Kepada ayahlah saya meniru perilaku ini. Ayah sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yang sulit untuk menjadi pemarah seperti ayah"

Tampak sang Ayah yamg mulai tercenung. Sang anak mulai melanjutkan, "..Ayah membesarkan saya dengan cara seperti ini, jadi peran ini, adalah peran yang mudah buat saya...."

Senyap, usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap. Begitupun kedua orang tuan sang anak diatas panggung, mereka tampak tertunduk. Jika sebelumnya mereka merasa bangga, kini keadannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, dimuka pengadilan. Mereka belajar sesuatu hari itu. Ada yang perlu diluruskan dalam perilaku mereka.(SWA)

Read More..

Tetaplah Bersemangat

Seringkali situasi berjalan tak sesuai kehendak. Atau mungkin meninggalkan anda. Mulai dari, promosi terhambat, usulan ditolak, hingga hal sepele: data komputer rusak. Semua itu bisa jadi mengecewakan dan getir. Anda dipersilahkan memilih sikap apapun yang anda mau, namun jangan samapai kehilangan semangat. Saat anda memeilih untuk tetap semangat dan posistif, sesungguhnya pilihan itu tak banyak. Pertahankanlah semangat anda meski situasi sulit dan tidak memihak anda.

Percayalah, anda takkan sanggup kecewa selama dua puluh empat jam terus-menerus. Pada saatnya semangat anda menemukan harapan baru. tetaplah optimis untuk mengerjakan sesuatu. Kesulitan itu hanya untuk sementara datang untuk pergi. janganlah kehilangan antusiasme dan semangat, karena itulah pegangan yang kokoh. Semangat adalah milik yang hakiki. Bukankah semangat adalah kata lain dari "spirit". sedangkan "spirit" adalah roh dan jiwa anda.

Read More..

Menyingkirkan Duri

Kita berbuat baik tentunya nukan untuk mengharapkan sesuatu. Karena kita sadar itulah peran yang harus kita mainkan. Adalah kewajiban kita untuk menyingkirkan duri dijalan yang sedang kita lalui, bukan saja agar tak melukai diri kita, namun untuk menjaga para pejalan lain.


Jadi, meski tak seorangoun mengucapkan terima kasih atas perbuatan baik anda, itu tak perlu mengecilkan arti kerja anda. Mungkin saja orang lain tak memahami kebaikan itu, karena mereka menganggap memang seharusnya anda melakukan itu. Maka, apatah artinya sebuah ucapan terimakasih. Biarkan saja kebaikan mengalir dari tangan anda. Dan, biarkan benak anda terbebas dari perasaan berjasa. Temukan arti pesan sang bijak, berikan derma dari tangan kanan seakan-akan tangan kirimu tak mengetahuinya.

Read More..

Saya Tidak Tahu

Menjadi cerdas, tidak berarti mengetahui segala jawaban. Terkadang, jawaban paling cerdas yang dpat anda katakan adalah "Saya tidak tahu". Diperlukan rasa percaya diri dan kecerdasan extra untuk mngetahui ketidaktahuan anda. Dan saat anda melakukannya, anda sedang dalam proses mempelajari jawaban sesungguhnya.


Seringkali, karena alasan kebanggaan dan mencegah rasa tidak aman, kita mengatakan tahu, padahal kita tidak tahu. Lewat cara ini kita telah menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar lebih lanjut. Percayalah, tidak ada salahnya anda tidak mengetahui suatu hal.

Bagian penting dari kebijaksanaan adalah mengetahui batasa pengetahuan anda. Mengetahui apa yang anda tahu dan mengetahui apa yang anda tidak tahu. Orang yang benar-benar cerdas adalah, orang yang tahu dan mengerti, bahwa tak semua pertanyaan dapat anda jawab. Orang yang benar-benar cerdas, adalah orang yang mau bertanya, mau belajar, mau bertumbuh.

Gunakan pengetahuan yang anda miliki, dan miliki prngrtahuan yang anda perlukan. Itu adalah jalan terbaik yang dapat anda tempuh.

Read More..

Bersyukurlah

Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam ini, jika seluruh rasio kependudukan dianggap masih berlaku?

Pjilip M.Hartner, MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University Amerika serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.

Berdasarkan ananlisannya, desa kecil bumi akan terdiri dari:
57 Orang Asia
21 Orang Eropa
14 Orang berasal dari belahan bumi sebelah barat

52 perempuan
48 laki-laki

80 Bukan kulit putih
20 Kulit putih

89 Heteroseksual
11 Homoseksual

6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari Amerika Serikat.
80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak memenuhi standard.
70 orang tidak dapat membaca
50 orang kekurangan gizi
1 0rang hampir meninggal
1 orang sedang hamil
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi

Marilah kita renungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal sebagai berikut:
*Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki banyak makanan dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
*Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit.
*Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.
*Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksaan, atau kelaparan, anda berada selangkah lebih maju dibanding 500 juta orang di dunia.
*Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan,ditangkap disiksa atau dibunuh, anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
*Jika anda memiliki makanan dilemari pendingin, baju-baju dilemari pakaian,dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat,anda lebih kaya dari 75% penduduk didunia ini.
*Jika nada memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
*Jika orang tua anda masih hidup dan menikamati bahagianya kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di Amerika Serikat.
*Jika anda mampu menegakan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri,karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.
*Jika anda dapat membaca pesan ini,anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibanding lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama seklai.

Semoga anda menikmati hari yang indah ini. Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampakan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.(desta)

Read More..

Memulai Dengan Hal Kecil

Mulailah dengan hal kecil. karena semua orang sukses juga demikian. Semua bisa kalau dimulai dengan hal kecil. dan justeru pada hal inilah terdapat seluruh indahnya keberhasilan sejati.

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencpaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal besar, tetapi oleh yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar. Hitung setiap hari. Hitung setiap saat. Segalanya dapat berpihak pada anda, atau berpihak melawan anda.

Kemana anda akan bergerak? Apa hal kecil yang dapat anda kerjakan sekarang? Segala pencapaian mencengangkan yang mungkin dapat anda capai, dimulai lewat sebuah ide. Ilham untuk membuat perbedaan. dan itu hal kecil.Sekarang mungkin hal kecil, tetapi hanya anda yang bisa membuatnya menjadi besar.

Read More..

Indahnya berbagi dibulan suci

Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga dimata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan dari beberapa recehan yang mungkin tercecer disana sini, hanya untuk satu tujauan, diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakan telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk minta-minta. tak peduli pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.

Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah tak seorangpun memurukan dirinya untuk jadi seorang pengemis?. Ingat kali ini anda hanya sedang berlating memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti. Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri memalui telapak tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.

Apalagi bulan suci ini adalah moment yang tepat bagi kita untuk berlatih berbagi, dimana satu amalan kecilpun akan dilipat gandakan menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat kebaikan.

Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya bukan hanya sekedar receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak ditangan, melainkan dihati.

Read More..