
Ada sebuah pesan singkat yang parkir di ponsel, dikirim oleh seseorang, dia mengucapkan selamat milad/ultah. Hiks...rupanya hari ini ada yang bermilad. Subhanalloh sampai lupa, saking betahnya hidup di dunia ini. Maklum seumur hidup ini belum pernah ngerayain yang namanya ulang tahun. Paling juga kalau ditodong teman-teman kantor untuk traktir makan, itupun kalau pas ultah-nya jatuh pada hari kerja.
Sempat termenung, sudah barang tentu umur ini bertambah dalam jumlah, tapi berkurang dalam jatah. Terpikir masih banyak resolusi hidup yang belum tercapai, kwalitas keilmuan yang masih dangkal, kwalitas iman yang masih lemah, kwalitas ibadah yang masih payah, dosa-pun terus bertambah dll.
Deeeh… sedihnya kalau mengingat pencapaian hidup selama ini yang belum bisa dioptimalkan. Tapi sudah lah...toh terlalu dipikirkan juga tidak akan merubah keadaan, waktu yang sudah berlalu tidak akan kembali walaupun barang sedetik. Yang penting hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini. Teringat kata-kata yang sering dilontarkan seorang traineer ketika ikut pada sebuah pelatihan motivasi, “kalau bisa nomor satu kenapa harus nomor dua?, kalau bisa 100 kenapa harus 99?”. Ini terkadang yang sering kita lupa, terlalu cepat puas dengan pencapaian saat ini, padahal potensi yang kita miliki jauh lebih dahsyat dari yang apa kita duga. Dan bukankah hidup ini adalah sebuah pilihan?
"Fa alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa"
Dan sudah diilhamkan di hati kita untuk mau berbuat memilih, mana jalan kebajikan, mana jalan keburukan (QS Asy Syams 91:8)
0 komentar:
Post a Comment